Sabtu, 02 Mei 2020

Guru dan Teknologi Harus Bijaksana Menyikapinya

Guru dan Teknologi Harus Bijaksana Menyikapinya

Penulis: Prayudi Ariessanto, S.Pd, Majelis Dikdasmen Kota Tarakan, guru di SDN 3,  Tarakan
Terbesit jika seorang guru dikaitkan dengan teknologi tentu muncul banyak  pertanyaan.Terus apa sih sebenarnya peran guru sesungguhnya, sudah pasti mencerdaskan kehidupan bangsa yang sudah tertuang dalam UUD 1945.
Bagaimana jika seorang guru dikaitkan dengan teknologi pasti berbagai alasan dan pendapat akan muncul dengan berbagai warna jawaban dalam otak kita. Yang pasti guru tidak boleh gaptek ( gagap teknologi). Tapi apa pantas kita menyalahkan mereka pendidik atau seorang guru yang notabene nya tidak bisa melek dengan teknologi, gak gitu juga kan. Sangat disayangkan diera sekarang masih ada guru yang tidak melek pada teknologi. Kenapa bisa begitu? Tentunya banyak faktor untuk hal itu, mengapa?
Indonesia negara kepulauan yang di mana masih banyak daerah terpencilnya yang masih kekurangan sarana dan prasarana yang cukup atau dikatakan memadai terus disana kita akan berbicara masalah teknologi. Lucu saja kedengarannya jika di pulau dalam Long Pujungan, Kalimantan Utara,  contohnya kita bicara internet, maaf seperti sakit perut menahan tawa.
Guru dan Teknologi Harus Bijaksana Menyikapinya 1
Unsur pimpinan PDM Kota Tarakan bersama pengurus Majelis Dikdasmen Tarakan.
Keanekaragaman inilah sebagai corak dan warna dalam mendidik anak bangsa dan tidak bisa disama-ratakan. Inilah Indonesia berada dalam peradaban yang unik dan istimewa. Jika di kota-kota besar Indonesia teknologi adalah kebutuhan maka berbeda jauh dengan pedalaman kebutuhan mendasar bagi orang-orang yang tinggal jauh dari suasana kota lebih membutuhkan akses. Apa itu akses ya tentu banyak sekali, contoh akses transportasi, komunikasi dan lain sebagainya. Inilah yang sangat dibutuhkan orang-orang yang tinggal jauh dari kehidupan perkotaan. Apalagi dari segi pendidikan pastilah sangat jauh rentang perbedaannya.
Jadi kita lebih bijak menyikapinya, kalau ada sèorang guru tidak bisa apa-apa akan masalah teknologi ya kita jangan menjust dulu atau menyalahkan mereka. Harus dilihat dulu latar belakang mereka. Sedangkan bagi seorang guru yang mahir dalam teknologi ya jangan bangga dulu kebetulan saja fase kalian dimudahkan dalam mengakses semua kebutuhan baik dari komunikasi juga teknologi.
Nah, jadi pola mendidik anak-anak diperkotaan sangatlah berbeda dengan anak-anak dipedalaman. Diperkotaan kita bisa menggunakan pola pendidikan dan pengajaran lewat daring (dalam jaringan) dimasa pandemi covid19 ini sedangkan di pedalaman anak-anak di sana butuh dengan sentuhan. Karena tidak bisa mereka dengan daring-daring. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  WAKAF CINTA By : Yudi Aries Dingin semilir angin malam menusuk kolbu Impianku dalam kerinduan yang teramat dalam Nyanyian damai te...